Dekadensi Moral di Era Modern: Tantangan dan Tanggung Jawab Kita
![]() |
Pict by BEM FAI UMJ |
Dalam era modern ini, kita dihadapkan pada
berbagai tantangan moral yang dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Dekadensi moral menjadi isu yang sangat penting untuk dibahas dan diatasi,
terutama oleh kita sebagai generasi penerus bangsa.
Seperti yang kita rasakan bersama, hampir
seluruh kalangan masyarakat kini mengalami dan menghadapi krisis moral yang
sangat memprihatinkan. Nilai-nilai seperti kejujuran, kebenaran, keadilan,
tolong-menolong, toleransi, dan kasih sayang mulai terkikis. Sebaliknya, kita
semakin sering menyaksikan penyelewengan, penipuan, permusuhan, penindasan,
saling menjatuhkan, menjilat demi kepentingan pribadi, bahkan perampasan hak
orang lain secara paksa.
Jika kita cermati, salah satu penyebab utama
dari krisis ini adalah hilangnya nilai-nilai moral. Pertanyaannya: mungkinkah
nilai moral benar-benar telah hilang dari negara kita? Apakah generasi penerus
bangsa sudah tidak lagi menjunjung tinggi moralitas?
Setidaknya ada dua faktor utama yang
menyebabkan terjadinya dekadensi moral, baik di kalangan orang dewasa maupun
pelajar, yaitu faktor internal dan eksternal. Contoh faktor internal adalah
krisis spiritual dan lemahnya karakter pribadi, sementara faktor eksternal bisa
berupa pengaruh negatif dari modernisasi dan kemajuan teknologi. Ironisnya,
saat ini generasi muda juga kehilangan figur teladan sesuatu yang sangat
penting dalam mendidik, mengedukasi, dan menanamkan nilai-nilai kehidupan yang
tidak selalu diajarkan di ruang kelas.
Mari kita bangun kembali kesadaran moral, dan
perkuat nilai-nilai positif dalam diri kita. Masalah dekadensi moral bukanlah
akhir dari segalanya, melainkan kesempatan bagi kita untuk melakukan
introspeksi dan memperbaiki diri. Mari kita mulai dari diri sendiri dan menjadi
contoh bagi orang lain.
Dengan kesadaran yang tumbuh dari dalam diri,
serta tindakan kolektif dan berkelanjutan, kita bisa mengatasi dekadensi moral
dan menciptakan masa depan yang lebih cerah dan bermartabat bagi generasi
mendatang.
Penulis : M. Raia Febrian dan Naufal Nur Fadhil