SUARA PERUBAHAN: Kreatif, Inovatif, Religius

Tantangan Dakwah di Era Disrupsi, Pemanfaatan Teknologi Sangat Penting

 

Foto : Tamu Undangan & Narasumber (supermedia)


Dakwah bagi umat islam, sesungguhnya menjadi sebuah kewajiban yang menyeluruh. Setidaknya, umat islam yang dimaksud ialah yang termasuk dalam kategori mukallaf, yaitu individu yang sudah dikenai beban serta tanggungjawab dan mumayyiz atau individu yang telah mampu membedakan mana yang baik dan buruk, juga mana yang benar dan salah.

Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah, Muhammad Ziyad, dalam Seminar Nasional Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) yang bertemakan “Dakwah di era 4.0, Peluang dan Tantangan”,  di gedung Pascasarjana UMJ pada Rabu 06/11 lalu mengatakan, kalau kita melihat bagaimana sesungguhnya spirit dakwah, kiyai Ahmad Dahlan telah mengingatkan kepada kita dalam Al-Qur’an, yaitu pada surat Al-Imron ayat 104.

Dalam ayat itu, terdapat 3 konsep dasar muhammadiyah dalam berdakwah, yang pertama adalah harus ada sebuah kelompok yang menyeru pada nilai-nilai universal islam, mengajak kepada yang ma’ruf (baik) dengan cara-cara yang ma’ruf pula. Kedua, mencegah kepada kemunkaran tetapi dengan cara yang ma’ruf pula. Ketiga, yaitu mengembangkan dakwah islam yang wasathiyah (penuh dengan toleransi, tidak terjebak ekstrimitas, mengambil jalan tengah).

Saat ini, sebuah globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat daya saing serta tantangan yang lebih tinggi dari sebelumnya,tentunya juga membuat masalah dalam kehidupan manusia menjadi bertambah.

Era ini juga menjadi sebuah keniscayaan yang mesti dihadapi oleh umat muslim dalam menjalankan kewajibannya sebagai da’i. Dengan kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini membuat tantangan dakwah semakin besar. Ini berarti bahwa harus ada suatu inovasi baru dalam syi’ar Islam itu sendiri, yang tentunya akan memudahkan para da’i dalam melebarkan sayap-sayap dakwahnya.

Masa ini adalah masa yang sangat istimewa dan mudah dalam memperoleh apapun, semua orang dapat melakukan atau mengerjakan sesuatu dengan sangat mudah. Dimana orang dengan mudah kehilangan kesempatan, tetapi pada saat yang sama juga dengan mudah mendapat kesempatan. Ya, tentu saja yang disebut sebagai Era Disruption. “Kita akan dihadapkan pada suatu era yang meng-global, jadi ndak ada lagi batasan informasi dalam sebuah negara.” tutur Muhammad Ziyad selaku narasumber dalam Seminar tersebut.

Kesempatan yang dimaksud ialah bagaimana orang-orang yang peduli terhadap kemampuan dakwah dan memanfaat media internet tersebut sebagai sarana dakwah untuk menunjang kebermanfaatan perkembangan teknologi itu . “Karena bagaimanapun masyarakat itu berubah, teknologipun berubah, maka kita harus siap dalam menghadapi perubahan-perubahan itu” tutup Zamris Habib selaku moderator sekaligus ketua Program Studi KPI UMJ.

Penggunaan media internet sebagai sarana dakwah merupakan suatu kesempatan sekaligus tantangan untuk mengembangkan dan memperluas cakrawala dakwah.

Reporter : IA