SUARA PERUBAHAN: Kreatif, Inovatif, Religius

Menyelami Hidup dengan Penderitaan Selayaknya Uchiha Itachi

 Oleh Farid Mafakhirul Umam

*Tulisan ini adalah kelanjutan dari versi sebelumnya.

Ilustrasi (kanan) Uchiha Itachi, (kiri) Uchiha Sasuke). (Doc. Wall.alphacoders.com)

Itachi adalah satu dari sekian banyak tokoh di serial dalam manga Anime Naruto. Beberapa orang ada yang melihatnya  sebagai tokoh antagonis, pembunuh darah dingin, mantan ketua anbu, kakaknya Sasuke, loyalis Konoha atau seseorang yang menderita; menahan segala kebencian dan kepedihan.

Dari sekian banyak tokoh dalam anime Naruto, Itachi juga tokoh favorit saya. Seseorang yang cool, misterius, overpower, dan kece badai. Itachi mungkin masuk dalam kategori Shinobi tier SS+   atau lebih di atasnya.

Bagaimana tidak, ia menguasai banyak jutsu- jutsu. Shusanoo dengan pedang Totsuka, perisai Yata No Kagami, Yasaka No Magatama, genjutsu Tsukoyomi dan yang familiiar; Amaterasu, api hitam yang tidak bisa padam sampai 7 Hari.

Akan tetapi, kembali pada paragraf awal, beberapa orang menganggapnya orang jahat. meskipun, banyak faktor yang melatarbelakangi beberapa hal jahat yang dilakukan.

Kupas Tuntas Dosa Itachi

Dalam anime Naruto mungkin masih ada yang menganggap Itachi adalah sosok bengis dan keji. Dituduh sebagai pembunuh sahabatnya, Shisui Uchiha. Membantai seluruh klan Uchiha dalam satu malam, membunuh kedua orangtuanya di depan sang adik, hingga melahirkan dendam teramat dalam pada Itachi. Tidak sampai disitu, Itachi juga bergabung dengan  organisasi kriminal yang diketuai oleh Pain, yaitu Akatsuki.

Maka dari itu, Itachi dianggap sebagai penjahat, target operasi (TO), dan buronan kelas kakap. Barangkali, awalnya pembaca atau penonton anime Naruto menganggapnya seperti itu sebelum dipertemukan plot twist yang menakjubkan perihal alasannya melakukan perbuatan tersebut. 

Motif : Kilas Balik Perjuangan Itachi

Pertama, sebenarnya ia tidak membunuh Shisui Uchiha. Shishui bunuh diri karena diburu oleh Danzo dan kehilangan satu mata olehnya. Ia menyerahkan satu mata tersisa pada Itachi dan memilih bunuh diri.

Kedua, ia terpaksa membunuh klan Uchiha karena muncul desas desus pemberontakan klan Uchiha pada desa Konoha. Hal itu disebabkan oleh serangan Kyubi pada desa, di mana Klan Uchiha diduga kuat sebagai dalangnya yang membuat klan Uchiha dikucilkan dan diasingkan. Ia membantai seluruh klannya karena tidak ingin terjadi perang saudara atau melebar pada perang dunia Shinobi. Itachi  melakukan hal tersebut demi keberlangsungan hidup yang berkelanjutan.

Ketiga, Itachi memperlihatkan pembunuhan terhadap orangtuanya di depan mata Sasuke dan menyiksanya dengan genjutsunya. Itachi ingin menjadikannya cukup kuat agar suatu saat Sasuke menjadi algojo atas dosa yang Itachi lakukan di Konoha.

Keempat, alasannya bergabung dengan Akatsuki kurang lebih ingin mengawasi dan meminimalisir agar Akatsuki tidak menyerang desa Konoha–walau akhirnya benar terjadi demikian.

Sekarang semua sudah jelas, motif ‘kejahatan’ yang Itachi perbuat bukan tanpa alasan. Yang menarik adalah bagaimana ia dapat menjalani hidupnya dengan penderitaan, kebohongan, rasa sakit, dan penyesalan yang menjangkiti hatinya.

Itachi mampu hidup berjalan dengan memikul beban, dosa, dan semua kebencian tanpa harus menjelaskan bahwa seluruh perbuatan yang Ia lakukan itu demi kebaikan.