SUARA PERUBAHAN: Kreatif, Inovatif, Religius

Dampak Pandemi Covid pada Penikmat Konser Musik

 Penulis: Irwan Maulana Syarif


Foto: Konser musik Synchronize Fest 2019 oleh Melina Anggraeni (instagram @ryobodat)

COVID-19 ialah suatu virus yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020, virus ini telah banyak memakan korban, hingga membuat masyarakat ketakutan karena banyak yang menjadi korban keganasannya. Dan akhirnya, pemerintah memberi himbauan untuk membatasi mobilitas di segala lini aktivitas masyarakat. Seperti bekerja, kegiatan keagamaan, dan berbagai event tahunan, salah satunya yaitu festival musik.


Hingga saat ini, kita belum tahu virus itu apakah akan hilang atau tetap ada. Hal itu yang terus menerus menjadi pertanyaan dari banyaknya elemen masyarakat, dan karena pemerintah menghimbau masyarakat untuk tidak berkerumun dan menjaga jarak (Social Distancing), tentu sangat berdampak kepada penurunan ekonomi masyrakat itu sendiri dikarenakan banyaknya masyrakat yang diberhentikan dari pekerjaannya, dari pekerja kantoran hingga para penggiat seni seperti penyelenggara festival kesenian, festival musik, musisi, dan seniman-seniman lain nya.


Kali ini yang kita akan bahas ialah para penyelenggara festival musik, musisi dan sejenisnya. Seperti yang kita ketahui, pagebluk ini benar-benar memberi dampak besar didunia kesenian, terutama dalam bidang festival musik, banyak sekali festival-festival musik yang tertunda, contohnya ialah Synchronize Fest, Java Jazz Festival, Soundrenaline, Imagination Fest, dan masih banyak lagi festival-festival yang tertunda.


Dari beberapa festival musik yang tertunda itu sendiri mengakibatkan banyak keresahan dari para penyelenggara festival musik, musisi, bahkan para penikmatnya.


 “Itu masih asumsi kita Oktober 2021, harusnya dengan statement yang kebentuk sekarang kaya Januari vaksin akan hadir di Indonesia, harusnya after vaksin ada kan orang sudah bisa tenang dan bisa berkegiatan kaya normal lagi begitu ibaratnya,  ya asumsi kita Oktober itu sudah jadi hal yang aman banget untuk dijalanin”. Ucap Rizky Aulia alias Kiki Aulia Ucup Synchronize, saat ngobrol bareng Lukman Lesmana alias Buluk Superglad di channel youtube Catatan Si Buluk. 


Tidak hanya Kiki Aulia Ucup sebagai sosok dibalik Synchornize Fest yang merasakan keresahan pada pandemi ini, ada juga salah satu penikmat festival musik dan penikmat musik yang juga turut merasakan keresahan karena banyak sekali festival musik yang tertunda dan jadi tidak bisa menikmati musisi yang disuka.


“Kondisi seperti ini sulit ditebak dan kita juga tidak bisa memaksakan para penyelenggara untuk membuat suatu festival musik secara offline disaat kondisi seperti ini, kita tidak bisa egois ya walaupun adanya penurunan jumlah yang terjangkit COVID-19 kita harus tetap waspada terhadap kondisi yang seperti ini, kalau kita egois nanti malah tambah lagi yang terjangkit COVID-19 haha, susah lagi nanti ada festival musik”, kata Riski Kurniansyah teman saya sebagai penikmat festival musik dan penikmat musik. 


Tetapi, kita masih bisa menikmati festival musik dan para musisi itu secara online—atau, yang biasa disebut dengan “Konser Virtual. Konsep ini sedikit menjadi alternatif bagi para penikmat festival musik dan para musisi itu sendiri juga. Namun, rasa atau vibes nya jelas tidak sama seperti konser sebelumnya yang digelar secara langsung. Karena kita hanya nonton dan menikmatinya melalui layar gawai, laptop, dan smart tv. Tidak secara langsung seperti biasanya.


Yang menjadi harapan saya dan mungkin para penikmat festival musik lainnya, dan apapun itu yang berhubungan dengan kesenian pasti mengharapkan kondisi seperti ini segera berakhir, agar para penggiat seni atau mungkin penikmat seni itu juga merasakan vibes-nya kembali seperti sebelum pagebluk ini datang.