Birokrasi FAI UMJ Perlu Lebih Eling Dalam Memahami Fungsi Perguruan Tinggi Muhammadiyah
Penulis: Shinyo (Mahasiswa KPI UMJ, Anggota Bidang Organisasi PW IPM Jawa Barat)
Editor : Ibnu Affan
![]() |
Ilustrasi oleh : M. Ghoni Ilmi |
Saat menghadapi kenaikkan semester pada
jenjang perkuliahan pada beberapa waktu yang lalu, saya mengurus administrasi di
Fakultas seperti biasa dengan melakukan pembayaran dan mengisi KRS (Kartu Rencana Studi). Namun, ketika datang ke kampus pada saat itu terdapat hal yang berbeda,
tidak seperti biasanya berhadapan dengan birokrasi kampus yang memberikan
senyum sapa serta pelayanan yang prima kepada setiap mahasiswa. Melainkan, yang saya dapat hanyalah sikap serta pelayanan yang kurang mengenakan.
Saat itu saya sedang menghadap dan bertanya kepada salah satu tenaga pendidik atau sivitas akademik kampus untuk konsultasi perihal akademik. Melihat reaksi sikapnya terhadap pertanyaan yang saya lontarkan, mimik wajahnya terlihat agak tidak mencerminkan pelayanan tenaga pendidik kampus yang seharusnya santun dan memberikan pelayanan baik kepada mahasiswa. Sikapnya sama sekali tidak mencerminkan etikanya sebagai tenaga Pendidikan dalam institusi tersebut.
Sebagai wadah pengembangan keilmuan, pembentukan
karakter dan peradaban bangsa yang bermartabat (UU Nomor 12 Tahun 2012 Tentang
Perndidikan Tinggi), kampus seharusnya dapat memberikan pelayanan yang maksimal
kepada setiap mahasiswanya, sebab itu merupakan bagian dari hak mahasiswa dan
tugas seluruh sivitas akademik kampus. Terlepas dari apapun yang terjadi di
internalnya masing-masing, tidak bisa di diamkan ketika hal tersebut berimbas
kepada mahasiswa.
FAI UMJ, merupakan sub-bagian yang
tidak terpisahkan dari UMJ (Universitas
Muhammadiyah Jakarta). Sedangkan kampus UMJ sendiri merupakan bagian dari
sebuah amal usaha yang dimiliki Muhammadiyah pada sektor pendidikan. Dalam
sektor pendidikan, fungsi perguruan atau pendidikan Muhammadiyah memiliki 4 fungsi, yaitu fungsi pelayanan, fungsi dakwah, fungsi kaderisasi, dan fungsi pendidikan. Meskipun fungsi perguruan Muhammadiyah
tersebut spesifik ditujukan bagi lembaga pendidikan Muhammadiyah di tingkat
menengah. Namun, saya merasa masih cukup relevan jika dikaitkan dengan
pendidikan Muhammadiyah di jenjang Perguruan Tinggi.
Fungsi Pelayanan
Fungsi perguruan Muhammadiyah adalah sarana untuk melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan. Selain itu, Perguruan Tinggi Muhammadiyah juga melayani semua masyarakat yang mengenyam pendidikan di setiap lembaga pendidikan yang dimiliki Muhammadiyah. Baik ditingkat satuan pendidikan tingkat menengah, maupun perguruan tinggi. Saya kira setiap lembaga pendidikan Muhammadiyah haruslah memberikan pelayanan yang maksimal kepada seluruh masyarakat. Dalam hal ini para pimpinan lembaga pendidikan haruslah kooperatif serta dapat memenuhi setiap apa yang dibutuhkan mahasiswa baik dalam hal administrasi, akademik, hak dan kewajiban, dan sebagainya.
Fungsi Pendidikan
Persyarikatan Muhammadiyah menjadi sarana untuk membantu orang-orang yang tidak mampu supaya bisa mengenyam pendidikan. Agar anak-anak orang yang tidak mampu bisa menikmati pendidikan, maka muhammadiyah memberikan sumbangan melalui amal usahanya untuk mencerdaskan kehidupaan bangsa. Kita ketahui bersama, tidak semua manusia terlahir dengan kondisi ekonomi yang memadai. Sehingga, dengan hadirnya lembaga pendidikan yang dimiliki Muhammadiyah haruslah menjadi jawaban serta solusi dari semua itu dengan tujuan agar Muhammadiyah turut serta dalam mencerdaskan anak bangsa.
Hal-hal yang terjadi di setiap lembaga pendidikan Muhammadiyah, sebagaimana yang sering terjadi yaitu adalah persoalan keluarga yang tingkat ekonominya ‘mohon maaf', bisa dikatakan rendah, sehingga tidak dapat memenuhi kewajibannya—seperti membayar uang semester atau UKT (Uang Kuliah Tunggal). Fenomena tersebut haruslah menjadi sebuah fokus utama untuk para pimpinan lembaga pendidikan Muhammadiyah. Sikap kebijaksanaan pimpinan yang memberikan kemudahan serta memahami kondisi para mahasiswa (termasuk sivitas akademik lainnya) dengan cara meringankan beban biaya, seperti beasiswa—merupakan bentuk keputusan yang tepat dibandingkan memutuskan agar mahasiswa tidak dapat mengikuti pembelajaran hanya karena alasan belum bayaran hingga tenggat waktu yang ditentukan oleh pihak kampus.
Fungsi
Dakwah
Fungsi perguruan Muhammadiyah adalah sarana menyampaikan, mengajarkan dan mengamalkan kebaikan untuk kemaslahatan orang banyak. Melalui perguruan Muhammadiyah, ditanamkan nilai-nilai ajaran islam, seperti keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia, sebagai dasar dan pedoman untuk kebahagaiaan dunia dan akhirat.
Sebagai organisasi dakwah Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar, lembaga pendidikan yang dimiliki Muhammadiyah haruslah menerapkan nilai-nilai keislamannya. Pada awal-awal kuliah saya masih sering mengikuti pembelajaran kuliah yang dimana waktu belajarnya menabrak waktu sholat, hal tersebut merupakan manajemen yang harus diperbaiki agar hak mahasiswa untuk belajar tetap dapat berjalan dengan tidak melupakan hubungannya dengan Allah Swt (habluminallah).
Fungsi Kaderisasi
Selain menjadi sarana pelayanan, pendidikan dan juga dakwah, lembaga pendidikan Muhammadiyah juga harus menjadi sarana kaderisasi bagi mahasiswa agar dapat mengenalkan serta membentuk calon-calon pemimpin Muhammadiyah yang sanggup dan mampu meneruskan estafet perjuangan yang akan datang. Kaderisasi bagi para pengenyam pendidikan di Muhammadiyah dapat dilakukan dengan cara mengadakan kegiatan ataupun pelatihan yang secara isi pesan atau materi mengenalkan Muhammadiyah beserta ortom-ortomnya.
Demikian, ini merupakan sebuah celoteh penulis yang semoga dapat mencerahkan pembaca, dan semoga membuat eling sivitas akademik kampus yang tindak memberikan pelayan yang baik kepada mahasiswa.
“Hidup-hidupilah Muhammadiyah.
Jangan mencari hidup di Muhammadiyah”- KH. Ahmad Dahlan.
Penulis: Shinyo (Mahasiswa
KPI UMJ, Anggota Bidang Organisasi PW IPM Jawa Barat)
Editor : Ibnu Affan