Mau Dekat Dengan Allah? Ya Sabar!
Penulis : Wahyudin (Mahasiswa KPI UMJ)
![]() |
Foto : Akurat.co |
Memang, sabar adalah kata yang sangat mudah
diucapkan tetapi sulit untuk diaplikasikan. Sabar itu pahit, sabar itu
menyebalkan, sabar itu menjengkelkan dan sabar itu tidak enak. Tetapi sebanding
dengan ganjaran yang akan diterima. Kita semua dituntut untuk selalu sabar
dalam menjalankan roda kehidupan di dunia ini. Terutama sabar ketika ada
musibah, ketika ada ujian dan cobaan. Mau
dekat sama Allah? Ya sabar.
Seperti dalam Kalam-Nya “Innallaha
Ma’ashaabirin” bahwa Allah bersama orang-orang bersabar. Sungguh besar
pahala dan kedudukan yang dijanjikan oleh Allah bagi orang-orang yang bersabar.
Yaitu Allah akan senantiasa bersamanya. Sungguh kenikmatan yang luar biasa jika
kita bisa bersama Allah sepanjang hari, ditemani Allah. Semua hal yang kita
inginkan akan mudah kita dapatkan ketika bersama Allah, apapun itu. Dengan
syarat bersabar atas semua ketentuannya. Ujian, cobaan dan musibah bukan
tanda Allah benci sama kita, bukan Allah ingin menyakiti kita.
Tetapi, Allah ingin menguji
kita, apakah kita akan selalu ingin bersama Dia, apakah kita ingin selalu
mencintai-Nya? apakah kita layak untuk dekat dengannya? Bukan Allah tidak tahu
hati kita, tetapi semua itu untuk menyadarkan kita, bahwa semua yang terjadi
dan yang akan terjadi tidak lepas dari peran-Nya.
Ayo pejuang sabar! Allah ingin dekat dengan kamu, Allah mencintai kamu, Allah rindu kamu. Allah kirimkan ujian, musibah dan cobaan, Allah buat kita menunggu atas doa-doa kita semua. Andai kita sadari bahwa itu adalah kode dari Allah, itu semua isyarat dari Allah bahwa Allah memanggil kita untuk yang jauh menjadi lebih mendekat karena kita sudah terlampau jauh lari dari-Nya. Seperti daun yang jatuh tertiup angin tak pernah menyalahkan angin, juga sama seperti hujan yang terus jatuh dan tidak pernah menyalahkan langit karena mereka tahu bahwa itu adalah takdir. Mereka tahu itu termasuk bagian dari sebuah kesabaran. karena daun jatuh akan tumbuh daun baru yang lebih indah.
Nah, itulah hakikat sabar kawan. Ketika kamu sabar atas takdir yang terjadi, kau jalani dengan ikhlas, maka rasa pahit itu akan menjadi buah manis yang akan kau petik. Oh iya, suatu saat kita akan tersadar bahwa hari ini, bahwa saat ini kita sedang menikmati buah manis dari pada kesabaran kita selama ini. Kita akan tersadar bahwa jawaban doa-doa kita selama ini adalah sedang kita rasakan hari ini.
Sungguh hanya orang-orang yang bersabar yang bisa merasakan ini. Sabar itu tidak ada batas. Sabar bukanlah sebuah gunung dengan batasan tingginya. Sabar bukanlah api yang bisa membakar jika disentuh, duhai, bersabarlah seperti matahari yang tetap bersinar cerah meskipun banyak dibenci karena panasnya. Bersabarlah sampai kesabaran itu lelah dengan sabar yang kita jalani. Keep figthing pejuang sabar!