Padukan Empat Bidang Kesenian, PLASENTA 2022 Bawakan Naskah ‘Sebagaimana Bilamana Adanya’
Cirendeu,
Supermedia – Lembaga semi otonom (LSO) Lembaga Seni (LS) TERA’ SENJA Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) kembali
mengadakan pementasan PLASENTA 2022 selama 2 hari di Aula Pascasarjana Fakultas
Pertanian (Faperta) UMJ.
Tema pada Plasenta tahun ini adalah “Proyek Seni Temu
Rasa” yang akan dimeriahkan oleh semua bidang seni yang terdapat di Tera’ Senja
yaitu Teater, Musik, Ratoh Jaroe dan Seni Rupa. Semua unsur tersebut akan
mengisi bagian-bagian dari naskah yang sudah dikemas sedemikian rupa oleh para
Tim PLASENTA 2022.
“kemungkinanya 4 bidang itu bener-bener terlihat ada disini,
makanya kan namanya itu ‘Proyek Seni Temu Rasa’.Temu Rasa Itu Teater, Musik,
Ratoh Jaroe dan Seni Rupa” Jelas Rahmatullah, Selaku Ketua Umum LSO LS. TERA’
SENJA (07/06)
Judul naskah yang akan dibawakan yaitu ‘Sebagaimana
Bilamana Adanya’. Dalam naskah ini mengangkat berbagai isu yang berkembang di
masyarakat kita pada saat ini, banyak hal-hal aneh dan tidak masuk akal
terjadi di sekeliling kita. Walaupun memang fenomena yang diangkat tidak masuk
akal, memang hal tersebutlah yang ingin disampaikan dalam pementasan teater
ini.
“Tentang hal-hal yang
chaos di sekitar kita begitu. Aku ngerasa gitu, kayak banyak
hal yang aku rasa kayak ga masuk akal dan terjadi begitu bukan sebagai drama
begitu, bukan sebagai film, tapi memang kayak realitas-realitas yang bener-bener terjadi dan itu ngga masuk akal” Jelas Abdi, Selaku Sutradara
PLASENTA 2022.
Menurutnya naskah ini juga akan sulit untuk
diterima karna ini mengisahkan premisnya adalah
seorang ibu yang jatuh cinta kepada anak kandungnya
sendiri.
Pesan yang disampaikan
dari sang sutradara untuk naskah kali ini ialah seperti dikepung oleh banyak hal, terutama dalam perihal media sosial itu
bisa sangat-sangat berbahaya jika dalam
penggunaannya tidak berhati-hati, karena akar dari
permasalahan
yang diangkat dalam naskah ini salah satunya merupakan beberapa fenomena pada
media sosial yang sangat masif dan segala macamnya, untuk itu maka harus waspada dalam penggunaannya.
“pesannya cuma kita dikepung sama banyak hal terutama kayak
media sosial itu bisa sangat-sangat berbahaya kalau kita ngga hati-hati” tutup Abdi
Reporter : MHA, AJ, FG
Penulis : FG