SUARA PERUBAHAN: Kreatif, Inovatif, Religius

5 Fakta tentang Film Jumbo, Rekor hingga Rencana Tayang di Eropa

 Oleh Muhammad Rayyan Mutawakil

Pict by Pinterest
1. Digarap Selama 5 Tahun, Libatkan 400+ Kreator Lokal

Jumbo mulai digarap sejak awal 2020 dengan cerita yang dikembangkan oleh Skriptura, writers room milik Visinema. Kursi produser diisi oleh Anggia Kharisma, yang sebelumnya juga memproduseri film-film populer seperti Keluarga Cemara dan Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI).

Film animasi ini melibatkan lebih dari 420 kreator asli Indonesia, dari berbagai bidang seperti animator, penulis, musisi, hingga seniman visual. Proses produksinya sempat mengalami kemunduran. Awalnya ditargetkan rilis pada 2023, Jumbo akhirnya baru bisa tayang di momen Lebaran 2025.

2. Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Sang Kreator

Cerita Jumbo berangkat dari pengalaman pribadi sang sutradara, Ryan Adriandhy, bersama tim penulis. Inspirasi diambil dari masa kecil, orang-orang terdekat, serta kenangan persahabatan di masa lalu.

Pemenang Piala FFI 2020 untuk Film Animasi Pendek Terbaik ini mengungkapkan bahwa referensi karyanya berasal dari para tokoh besar dunia kreatif, seperti Fujiko F. Fujio (mangaka Doraemon), Roald Dahl (Willy Wonka), dan Charles Schulz (Peanuts).

Ryan juga banyak terinspirasi dari Domee Shi, sutradara Turning Red, terutama dalam eksplorasi cerita dan visual lewat animasi.

"Domee Shi kemarin itu memberikanku sangat banyak inspirasi tentang apa yang orang berani coba dengan teknologi dan animasi," ujar Ryan.

3. Jadi Film Indonesia Terlaris Ketiga Sepanjang Masa

Meski tayang saat Lebaran 2025 dan bersaing ketat dengan banyak film baru, Jumbo berhasil mencetak sejarah.

Per Sabtu (26/4) malam, Jumbo sukses menggeser Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016) dan menjadi film Indonesia terlaris ketiga sepanjang masa. Dalam waktu kurang dari sebulan, film ini berhasil meraih 7 juta penonton.

Sebelumnya, posisi ketiga ditempati oleh Warkop DKI Reborn dengan 6.858.616 penonton sejak 2016. Film ini tergeser setelah Agak Laen (2024) naik ke posisi dua dengan 9.125.188 penonton. Sementara posisi pertama masih ditempati oleh KKN di Desa Penari (2022) dengan rekor 10.061.033 penonton.

4. Film Animasi Terlaris di Indonesia dan Asia Tenggara

Pada 14 April 2025, Visinema mengumumkan bahwa Jumbo telah menjual 3.275.697 tiket hanya dalam 14 hari penayangan. Hampir 1 juta tiket tercatat hanya dalam akhir pekan 12–13 April.

Capaian ini menjadikan Jumbo sebagai film animasi Indonesia dan Asia Tenggara terlaris sepanjang masa.

Rekor sebelumnya dipegang oleh Moana 2 (rilis November 2024) dengan 3,1 juta tiket. Di tingkat Asia Tenggara, Mechamato Movie asal Malaysia mencatatkan US$7,68 juta pada 2022. Namun, Jumbo berhasil menyalip dengan penghasilan lebih dari US$8 juta dari bioskop domestik saja.

Per Sabtu (26/4), film ini sudah menjual 7 juta tiket. Dengan harga tiket rata-rata Rp41 ribu (sekitar US$2,44), estimasi pendapatan box office Jumbo telah menembus Rp287 miliar atau lebih dari US$17 juta.

5. Siap Tayang ke Mancanegara

Produser Eksekutif Jumbo, Herry B. Salim, mengonfirmasi bahwa film ini akan tayang di 17 negara. Jumlah ini masih bisa bertambah karena Visinema Studios tengah aktif memasarkan Jumbo ke pasar internasional, termasuk wilayah Eropa.