SUARA PERUBAHAN: Kreatif, Inovatif, Religius

Soal Pelatihan Lembaga Kemahasiswaan di Masa Pandemi, Begini Tawaran Dekan FAI UMJ

 

Foto : Dekan FAI UMJ saat diwawancarai tim Supermedia pada (08/02).

Cirendeu, Supermedia - Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) memberikan solusi terkait kegiatan pelatihan lembaga kemahasiswaan dimasa pandemi, yaitu dengan diterapkannya sistem hybrid.

"Anjuran saya tetap dilakukan dengan daring. tapi kalo nanti misalnya ada beberapa kegiatan yang ga bisa di konversi kedalam daring. mungkin jalan tengahnya adalah hybrid, seperti istilah Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), ada luringnya, dan ada daringnya." Katanya saat diwawancarai oleh tim Supermedia pada senin, (08/02).

Ia menjelaskan sistem hybride ini memang dibutuhkan kreatifitas. Menurutnya, bagaimana mahasiswa dapat menimbang kompetensi kegiatannya dari luring (offline) ke daring (online).

Ia juga memperbolehkan kegiatan dilakukan secara luring, apabila tidak bisa dikonversi dengan daring. Dengan catatan, disiplin protokol kesehatan dan mempunyai izin dari kepolisian serta satgas Covid-19 setempat. "Saya catatannya itu, BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) FAI juga sudah membuat SOP, dan kalo ada yang dilakulan offline yang paling pokok izinnya tak cukup dari RT/RW, tetapi harus dari kepolisian dan satgas covid dan tetap menjaga protokol kesehatan." Tegasnya.

Sebenarnya, persoalan ini sudah dibahas bersama pimpinan rektorat. Namun karena kasus Covid-19 makin bertambah, jadi belum ada kejelasan sampai saat ini. “Jadi pembahasan udah ada, Mungkin tinggal finalisasi aja. Tapi ternyata pandemi bukannya melandai, terus akhirnya sekarang berubah lagi." Tambahnya.

Sementara itu juga, kampus masih mengikuti keputusan PP (Pimpinan Pusat), dilakukannya kegiatan secara daring. “Mestinya kalo mengikuti keputusan PP ke Majelis Dikti itu harusnya online”. Tutupnya.

 

Reporter : HH, AS

Penulis : AS

Editor : IA