BEM FISIP UMJ dan Warganet Mengkritisi Pelayanan Sikad Fakultas: Ini Sistem Pelayanan atau Komidi Putar?
(Dok. fisip.umj.ac.id) |
Cirendeu, Supermedia – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) melayangkan
kritik pada Sistem Informasi Akademik (Sikad) FISIP UMJ melalui unggahan akun
Instagram @bemfisipumj, Jumat (18/02/2022). Hal ini disebabkan karena banyaknya
keluhan dari mahasiswa tentang buruknya pelayanan yang diberikan.
“Katanya ‘Terkemuka, Modern, dan
Islami’, nyatanya Sistem Informasi dan Pelayanan yang dimiliki sama sekali
belum bisa memenuhi kebutuhan mahasiswa di era digitalisasi selama masa
pandemi. Ini sistem pelayanan atau komidi puter?,” tulis BEM FISIP UMJ melalui
unggahan akunnya @bemfisipumj.
Agita Noza Damayanti, Kepala
Departemen Kajian Aksi Strategis BEM FISIP UMJ mengungkapkan bahwa permasalahan
Sikad FISIP UMJ terjadi sudah lama ketika ia masuk UMJ sampai hari ini masih
menemukan masalah yang sama. “Saat sudah melakukan pembayaran ternyata sistem
(Sikad) yang ada terjadi error, sehingga kami tetap tidak bisa melakukan
pengisian KRS,” ungkap Agita kepada Supermedia, Jumat (18/02).
Selama ini, mahasiswa yang
mengalami kendala pada Sikad disarankan untuk melaporkan Bagian keuangan dan
Bagian IT, tetapi kerap dilempar dan tidak digubris. Buruknya koordinasi antara
Bagian Keuangan dengan Bagian IT dinilai menjadi akar utama permasalahan. “Terlebih
ketika ada keluhan kami diharuskan untuk menghubungi nomor-nomor pihak terkait,
misalnya bagian keuangan dan IT. Namun, saat kami (mahasiswa) mencoba untuk
menghubungi nomor-nomor tersebut tidak ada jawaban dan sangat slow respons,”
sambung Agita.
BEM FISIP UMJ sering melakukan
audiensi dengan pimpinan fakultas, tetapi hasilnya tetap nihil.
Selain menekan dengan unggahan
Instagram, BEM FISIP UMJ akan mengambil beberapa langkah. “Pertama, kami sedang
mengamati tanggapan dan keluhan mahasiswa lainnya. Setelah itu, kemungkinan BEM
akan melakukan rapat koordinasi dengan berbagai lembaga di FISIP dan akan
membuat press release dari setiap lembaga. Selanjutnya, tuntutan yang akan kami
bawa meminta perpanjang waktu pembayaran dan yang pasti perbaikan dari sistem
maupun SDM Akademik dan Keuangan fakultas,” lanjut Agita.
Agita belum mengetahui angka
pasti dari mahasiswa yang mengalami kendala pada Sikad, tetapi dilihat dari
tanggapan yang ada, diperkirakan cukup banyak.
Warganet turut meramaikan
unggahan pada akun Instagram @bemfisipumj. Inne Ananda Gunawati melalui akunnya
@ine_ananda21 memberikan komentar. “Bayar full, fasilitasnya apa?,” tulis Inne.
Disusul oleh Febry Renaldi
@feebrryy_. “Sistemnya rendah banget, serendah kinerja staf-stafnya. Bayaran
mintanya paling cepet, sistem lemot, terbelakang, kuno bet kek jaman batu,”
tulis Febry.
“Jika pelayanannya gini terus
dengan bayarnya yang buat orang ngos-ngosan apalagi masih pandemi gini. Bayar
full dan ga nikmati fasilitasnya lama-lama kekurangan maba,lho. Kek ketipu ga
si masuk kampus sini yang katanya modern, tapi isi KRS aja dilempar-lempar
suruh hubungi sana sini. Yang anak rantau pengen kuliah dengan biaya sendiri
nangis dipojokan seperti aku,” tulis Anggita melalui akunnya
@trisnawatianggita.
Permasalahan pada Sikad FISIP UMJ
tidak hanya berlaku kepada mahasiswa reguler. Mahasiswa kelas karyawan turut
mengalami hal yang sama, bahkan diarahkan untuk mengisi kelas reguler. “Jadi
permasalahan yang ada di kelas karyawan justru kelas-kelas karyawan yang di
hari sabtu malah diarahin untuk ambil KRS gabung dengan kelas reguler, yang
sudah pasti mereka kesulitan karena mereka pekerja dan kelas reguler kan adanya
di weekday,” kata Agita.
Ketika dihubungi Supermedia,
pihak fakultas belum memberikan tanggapan resmi.
(SAP/RR)