SUARA PERUBAHAN: Kreatif, Inovatif, Religius

Kasus Covid Melonjak, BEM FAI UMJ Optimis Selenggarakan LKM

 

(Dok. Supermedia)

Cirendeu, Supermedia – Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) kembali diselenggarakan di tengah lonjakan kasus Covid-19 oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Kegiatan diawali dengan pembukaan di R.411-R.412, Lt.4 Gedung FAI UMJ, Kamis (10/02).

Nurhadi, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FAI UMJ berpesan kepada panitia untuk memperhatikan protokol kesehatan mengingat kasus Covid-19 baru-baru ini yang melonjak. “Panitia tolong dijaga betul karena virus di mana-mana walaupun kadang-kadang gak kena juga dibilang kena. Jaga kesehatan anda. Masker jangan sampai lupa, dan jaga jarak,” pesannya dalam sambutan, (10/02).

Nurhadi mengingatkan pentingnya mengikuti kegiatan organisasi. Ia mengatakan bahwa pola yang ada di masyarakat dengan organisasi itu tidak berbeda. Di organisasi mahasiswa distimulasi untuk berpikir kreatif, inovatif, dan cerdas. Kemudian, ia mengatakan bahwa rata-rata orang yang sukses di bidang humaniora adalah mereka yang aktif di organisasi.

Ketua Panitia Pelaksana LKM mengatakan telah menyiapkan skenario LKM di tengah lonjakan kasus Covid-19. “Antisipasi dari itu, kita udah nanya-nanya ke peserta kaya mungkin kan sekarang ada yang batal nggak ikut karena dia katanya ada yang gejala Omicron kayak batu-batu itu. Mungkin sebelum ada pelaksananya LKM sekarang itu sebelum dia dateng ke sini ditanya-tanyain apakah dalam keadaan sehat buat jaga diri dia sama kita juga,” kata Rafli Bahtiar, (10/02).

Lanjut, ia telah menyiapkan langkah preventif dan kuratif apabila ada peserta yang mengalami Covid-19 akan diisolasi dengan ruangan tersendiri.

LKM tahun ini mengusung tema “Internalisasi Nilai-Nilai Kepemimpinan yang Merdeka dan Militan dalam Mengaktualisasikan Catur Dharma”.

Rafli Bahtiar mengatakan bahwa tema yang diusung merupakan wujud dari mahasiswa FAI UMJ yang saat ini mengalami keredupan dalam kepemimpinan dan keorganisasian.

“Merdeka dan militan itu, dia bebas berideologi yang bertanggung jawab dan militan itu mungkin secara gampang, dia merealisasikan apa yang didapat ke apa yang dia tuju dan dalam mengaktualisasikan Catur Dharma,” tambah Rafli, (10/02).

Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari dengan rincian, 1 hari di kampus dan 3 hari di Villa Salak Pancawati, Caringin, Bogor.

Peserta yang mengikuti LKM ini berjumlah 33 mahasiswa dari 43 mahasiswa yang mendaftar. Materi-materi baru yang lebih fresh muncul pada tahun ini, seperti Invansi Pemikiran Islam, Teologi Pembebasan, Sosiologi Organisasi, dan Critical Thinking.

“Kita ngerasa di LKM ini perlu adanya sedikit perubahan karena setiap zaman kebutuhannya beda. Materi-materi yang kita taruh di LKM ini sesuai dengan kebutuhan mahasiswa pada hari ini,” jelas Rizieq Alvian, Wakil Gubernur BEM FAI UMJ 2021/2022, (10/02).

Rizieq Alvian berharap kepada peserta yang mengikuti LKM ini dapat memunculkan potensi dalam dirinya dari segi kepemimpinan dan pemikiran agar tercetak bibit-bibit yang unggul.

(RA/MH/RR)