Hari Lahir Pancasila: Meneguhkan Ideologi Bangsa
Oleh Ahmad Nazif Arifin
![]() |
Pict by Pinterest |
Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila, sebuah momen penting yang menandai lahirnya ideologi negara yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila, yang dirumuskan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada tahun 1945, bukan hanya sekadar kumpulan nilai, tetapi juga merupakan cerminan dari semangat persatuan dan keberagaman yang ada di Indonesia. Dalam esai ini, kita akan membahas sejarah, makna, dan pentingnya Pancasila dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Hari Lahir Pancasila berawal dari sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (BPUPKI) yang berlangsung pada tahun 1945. Dalam sidang tersebut, Ir. Soekarno menyampaikan pidato yang berjudul "Lahirnya Pancasila," di mana ia merumuskan lima sila yang menjadi dasar negara Indonesia. Lima sila tersebut adalah: Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila kemudian diresmikan sebagai dasar negara dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Pancasila memiliki makna yang sangat dalam bagi bangsa Indonesia. Setiap sila dalam Pancasila mencerminkan nilai-nilai luhur yang harus dipegang teguh oleh seluruh rakyat. Sila pertama, "Ketuhanan yang Maha Esa," menegaskan pentingnya kepercayaan kepada Tuhan dan menghormati keberagaman agama. Sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," mengajak kita untuk saling menghargai dan memperlakukan sesama manusia dengan adil. Sila ketiga, "Persatuan Indonesia," menekankan pentingnya persatuan di tengah perbedaan. Sila keempat, "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan," menggarisbawahi pentingnya demokrasi dan musyawarah dalam pengambilan keputusan. Terakhir, sila kelima, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia," menekankan perlunya keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
Pancasila bukan hanya menjadi dasar negara, tetapi juga merupakan pandangan hidup yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks masyarakat yang majemuk seperti Indonesia, Pancasila berfungsi sebagai alat pemersatu yang mengikat berbagai suku, agama, dan budaya. Nilai-nilai Pancasila mengajarkan kita untuk hidup dalam toleransi, saling menghargai, dan gotong royong. Dalam menghadapi tantangan globalisasi dan pergeseran nilai-nilai, Pancasila harus tetap menjadi pedoman dalam menjaga keutuhan dan identitas bangsa.
Sebagai bagian dari generasi muda dan agen perubahan (agent of change), mahasiswa memiliki peran strategis dalam menjaga, menghidupkan, dan meneruskan semangat Pancasila. Kampus bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang untuk menumbuhkan kesadaran ideologis dan nasionalisme. Melalui diskusi, aksi sosial, maupun kegiatan organisasi, mahasiswa bisa menjadi garda terdepan dalam membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan nyata.
Hari Lahir Pancasila adalah momen yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi negara harus terus dijaga dan diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat. Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, kita dapat membangun Indonesia yang lebih baik, berkeadilan, dan bersatu dalam keberagaman. Pancasila bukan hanya sekadar dasar negara, tetapi juga merupakan jiwa dan identitas bangsa Indonesia yang harus terus hidup dan berkembang.